Jumat, 28 Januari 2011

Duel Kapasitas Mesin Autobild Avanza

Toyota Kembali merilis Avanza 1.3 bertransmisi otomatis. Dengan kapasitas yang lebih mungil dari tipe 1.5 S A/T, mampukah ia menjadi pilihan terbaik dari seluruh tipe Avanza di indonesia?
HADIRNYA kembali Avanza 1.3 bertransmisi otomatis, memberi angin segar bagi keluarga Indonesia. Dihargai lebih terjangkau dibanding 1.5 S yang sebelumnya menjadi satu-satunya Avanza matik dengan tetap menghadirkan rasa nyaman saat terjebak dalam kemacetan lalu lintas berkat transmisi otomatisnya.
Apalagi varian terbaru ini memiliki kapasitas mesin 1.300 cc sehingga diprediksi mampu lebih irit ketimbang Avanza S yang mengadopsi mesin 1.500 cc. Teknologi VVT-i pun telah disematkan pada dapur pacunya dan kelengkapan fitur yang diusung telah mencukupi untuk kebutuhan kendaraan keluarga.
Nah sekarang pertanyaannya adalah, apakah varian terbaru dari Avanza ini mampu menjadi pilihan menarik? Dan sejauh manakah keunggulan konsumsi bbm-nya jika dibandingkan dengan 1.5 S A/T? Terlebih mengingat selisih harga keduanya yang hanya sebesar Rp 12,95 juta.
PERFORMADI atas kertas, perbedaan 200 cc di kapasitas mesin dan selisih 17 dk pada keluaran tenaga tentu berpengaruh pada pencapaian performa kedua Avanza tersebut. Dan faktanya, perbedaan itu memang terasa. Pertanyaannya, seberapa tertinggalkah Avanza 1.3 jika keduanya dipacu dengan perlakuan sama?
Sebagai awalan, fokus kami tujukan pada power to weight ratio. Avanza 1.3 harus 'menggendong' 11 kg untuk setiap daya kuda yang dihasilkan mesinnya. Sedangkan 1.5 punya beban lebih ringan, yaitu 10 kg per dk. Kendati hanya berbeda 1 kg, namun secara persentase, rasio bobot berbanding tenaga pada model 1.5 tercatat lebih perkasa 10 persen.
Minimnya tenaga mesin dipadu girboks otomatis memang membuat Avanza 1.3 agak sulit berlari. Tak heran jika pihak Toyota menyiasati dengan memperbesar perbandingan final gear. Settingan ini ampuh menolongnya saat berakselerasi, namun langkah tersebut berkonsekuensi pada tingginya raungan mesin yang mengintrusi kabin. Artinya, kenyamanan yang menjadi sasaran utama justru sedikit tercemar akibat suara berisik itu.
Sebaliknya, Anda akan sulit menemukan gejala ini jika berada di kokpit 1.5. Racikan final gear lebih kecil dan tenaga yang lebih besar membuatnya lebih tenang ketika melaju di kecepatan yang sama.
Namun cerita itu akan berbeda jika keduanya sama-sama dihadapkan pada neraka lalu lintas, akan kemacetan jalan raya. Baik Avanza 1.3 maupun 1.5 menunjukkan kemampuan yang sama baiknya. Bergerak tenang dengan perpindahan gigi yang minim entakan. Inilah point of view yang tepat untuk melihat esensi utama versi 1.3 dilahirkan. Harkat utamanya bukan sebagai pelari, melainkan menjadi People Carrier terjangkau yang mampu memberi rasa nyaman jika dipakai bermacet-macetan.
Selain harga, satu-satunya keunggulan versi 1.3 adalah catatan konsumsi bbm-nya. Varian ini membukukan angka 14,5 km/l untuk rule tol dan 10,7 km/1 di trek kombinasi. Sedangkan model 1.5 mencatat 14,1 km/1 untuk tol dan angka 10,4 km/1 pada lintasan kombinasi. Meski begitu, perbedaan konsumsi bbm antara keduanya tidaklah signifikan. Ditambah performa 1.5 S yang unggul lumayan jauh dalam seluruh tes akselerasi, membuat penurunan kapasitas ini seperti tidak ada artinya kecuali demi menurunkan harga.
KENYAMANAN
SUDAH pasti kedua mobil ini memiliki konstruksi suspensi yang sama persis, namun dengan sedikit perbedaan pada tingkat kekerasan per. Dimana, tipe 1.5 S memiliki per sedikit lebih keras demi mengakomodasi bobot yang lebih berat 40 kg dari 1.3 G.
Tapi kenyamanan tak selalu berhubungan dengan bantingan suspensi. Kelengkapan fitur pun menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Dengan harga lebih mahal Rp 12,95 juta, tentu tipe 1.5 S tampil lebih lengkap.
Head unit double DIN dan dipadu tweeter di pilar A menjadi salah satu keunggulan fitur Avanza S. Hadirnya kedua tweeter membuat kualitas suara yang dihasilkan sistem audio 1.5 S menjadi lebih baik. Apalagi tipe 1.3 hanya menyediakan head unit single DIN pemutar kaset. Di era MP3 dan iPod, Anda tentu perlu mengalokasikan dana lebih untuk memuaskan telinga.
Defogger pada kaca belakang pun belum tersedia di varian terbaru Avanza ini. Meski sejujurnya hal ini tidak terlalu berpengaruh, mengingat kedua unit ini telah mengadopsi AC model double blower. Alhasil, penyebaran suhu dingin akan cepat merata di dalam kabin. Efeknya, embun di kaca belakang pun akan terusir lebih cepat.
Asyiknya, digital tripmeter dan shift indicator adalah fitur yang sudah tersedia pada kedua varian. Sehingga semakin memudahkan pengemudi dalam membaca dan memantau posisi tuas perseneling otomatis. Sayang, park sensor yang memberi kemudahan saat parkir di area terbatas hanya ada di varian 1.5 S.
PENGENDALIAN
HANDLING merupakan faktor yang sangat dipengaruhi oleh kaki-kaki. Kakak beradik itu memiliki susunan sistem suspensi yang identik. Hanya saja, diameter pelek lebih besar dan profil ban lebih tipis membuat 1.5 S memiliki pengendalian yang lebih baik. Tidak mencolok memang, namun 1.5 terasa lebih meyakinkan ketika dipakai bermanuver ekstrem di tikungan.
Tak hanya berbeda dimensi pelek, setelah ditelisik ternyata terdapat perbedaan antara jarak pijak Avanza 1.5 dengan 1.3. Varian 1.5 lebih lebar 10 mm di kedua sumbu roda. Jarak pijak roda depan 1.5 sejauh 1.415 mm dan roda belakang 1.425 mm. Hal ini jelas memberi dampak pada faktor kestabilan kendaraan.
PERBEDAAN EKSTERIOR
BAGI konsumen Indonesia, tentu tak sulit untuk membedakan kedua tipe ini. Paling mencolok tentu bentuk bumper yang secara tegas telah tampil berbeda. Pada Avanza 1.5 S, bentuk lubang udara seperti mulut orang yang sedang tersenyum. Sedangkan di tipe 1.3 memiliki lubang udara berbentuk kotak.
Model S juga memiliki bumper depan dengan sedikit bibir pada kedua ujungnya, dan juga dilengkapi side skirt. Selain itu, kehadiran pelek alloy 15 inci kian mempertegas perbedaan dari kedua tipe ini. Hendel krom dan sein di spion pun memberikan nilai lebih dari selisih harga yang hanya Rp 12,95 juta.
FITUR KESELAMATANBAGI konsumen yang mengutamakan keselamatan, tentu pilihan 1.5 S kian memberi nilai lebih. Penerapan rem Anti lock Braking System (ABS) sebagai peranti keselamatan pasif pun mampu memberi rasa percaya diri bagi pengemudi dalam berkendara pada berbagai kondisi cuaca.
Beruntung kedua tipe ini telah mendapatkan headrest dan sabuk keselamatan untuk seluruh penumpang. Third stoplamp pun tersedia di kedua tipe sebagai standar.
Semakin ringan dengan cicilanTIDAK hanya harga cash yang berbeda tipis, kami juga mencoba untuk mensimulasi pembelian via jalur kredit kendaraan bermotor.
Dalam simulasi ini diasumsikan untuk kedua varian sama-sama membayar DP Rp 50 juta, dengan bunga flat 5,9% per tahun. Tenor yang diambil pun berada di rentang yang sama, yaitu 3 tahun.
Hasilnya, untuk Avanza 1.3 G A/T cicilan yang harus dibayarkan adalah 2,9 juta per bulan. Sedangkan untuk Avanza 1.5 S A/T besarnya cicilan sedikit lebih mahal, yaitu di angka Rp 3,3 juta per bulan.
Sekali lagi, beda Rp 400 ribu per bulan adalah nilai yang relatif untuk sebagian orang. Apalagi buat umumnya karakter masyarakat kita yang rela membayar sedikit lebih mahal demi mendapatkan barang yang lebih bagus.
Kesimpulan
RP 12,95 juta. Itulah jumlah uang yang bisa Anda hemat jika memilih Avanza 1.3 G A/T ketimbang 1.5 S A/T. Namun, apakah uang yang dihemat sebanding dengan segala kelebihan yang ditawarkan Avanza S?
Terutama jika dikaitkan dengan berbagai fitur yang diusung seperti ABS, sensor parkir, head unit double DIN, mesin lebih bertenaga dan penampilan lebih 'gaul'.
Jawabannya pun sangat relatif. Kehadiran varian 1.3 G bertransmisi otomatis ditujukan untuk memberikan pilihan pada konsumen akan mobil 'nyaman' berharga terjangkau.
Dan memang, bisa dibilang bahwa keunggulan 1.3 G A/T hanya terletak pada sisi banderol harga. Apalagi selisih konsumsi bbm-nya bisa dibilang tidak signifikan. Tak bisa dipungkiri faktor banderol merupakan elemen penentu bagi para calon pembelinya.
Namun terlepas dari itu semua, kedua model Avanza ini akan membebaskan kaki kiri Anda dari rasa pegal ketika macet mendera.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Lumayan ya bisa hemat 13 juta, bisa dibeliin asesories tuh ..

Posting Komentar

PELAYANAN ROY UNTUK ANDA :
-
Penjualan tunai maupun kredit dengan bunga bersaing, Penjualan untuk perorangan atau pribadi (retail), showroom, menangani penjualan untuk unit operasional perusahaan (fleet), Tukar Tambah semua merk mobil lama Anda dengan harga tinggi.
-
Silahkan menghubungi saya sekarang juga di :

ROY ZAKKI WIJAYA

Telp = 024 70-185-499 / 0819-288-20-289

BBM Pin = 22B9700E

NASMOCO (Authorized Toyota Dealer)
Jawa Tengah - Indonesia
- Blog ini bukan situs resmi dari PT. Toyota Astra Motor, maupun NASMOCO GROUP. Blog ini adalah blog pribadi Roy Zakki Wijaya selaku wiraniaga Toyota, yang bertujuan sebagai media informasi, promosi, dan publikasi di internet.

 
Powered by Blogger